Wednesday, February 22, 2017

Merencanakan Kehamilan

Setelah menikah, kami membicarakan berbagai rencana ke depan dalam rumah tangga yang kami jalani. Berhubung usia kami berdua sudah cukup "dewasa" :), maka kami tidak ada rencana menunda untuk memiliki momongan. Dan memang beda rasanya ketika belum menikah dengan setelah menikah (atau baru menikah). Sebelum menikah, tidak terpikirkan oleh saya bahwa kehadiran anak sangat penting dalam sebuah pernikahan. Maksud saya, kebahagiaan pasangan menikah itu "cukup" walau hanya hidup berdua asalkan keduanya saling mencintai dan menyayangi. Ternyata setelah menikah, tema ini tidak lagi seringan dulu. Apalagi dengan faktor U yang saya bilang tadi. Alhamdulillah sih saya punya suami yang super baik, pengertian dan selalu ngademin saya. Baginya, semua sudah diatur oleh Allah Yang Maha Baik. Oke, untuk sejenak saya adem, tapi tetep ya, kalo ngenet ga jauh-jauh yang dicari pasti tentang cara cepat hamil, bayi, dan sejenisnya. Berdasarkan temuan di dunia maya, saya berjodoh dengan ibuhamil.com. Disitu saya menemukan kalkulator masa subur dan diskusi para ibu yang juga sedang mengupayakan kehamilan.


  • Kalkulator masa subur
Cara menggunakan kalkulator ini sangat mudah, terutama bagi perempuan yang siklus haidnya teratur. Tinggal memasukkan hari pertama haid terakhir, siklus, dan interval haid tersebut. Nanti akan muncul kapan masa subur bulan berikutnya. Ini penting untuk mencocokkan kapan sebaiknya berhubungan dengan pasangan agar terjadi pembuahan. 
  • Diskusi
Dalam diskusi ini, saya cenderung pasif. Saya hanya mengintip bagaimana cerita sukses para ibu yang berhasil hamil dan sebaliknya. Dari diskusi ini, saya menemukan berbagai cara untuk meningkatkan kesuburan, mulai dari minum suplemen vitamin E, teh kayu manis, suplemen asam folat, susu ibu hamil dan banyak lagi. 


Hasil bacaan tersebut saya diskusikan dengan suami dan suami cenderung nurut aja. Jadilah kami pernah mengonsumsi teh kayu manis tapi tidak rutin karena saya malas merebusnya. Maafkan. Berdasarkan tips dari seorang teman, saya berkolaborasi dengan suami untuk rutin mengonsumsi suplemen vitamin E dan khusus untuk saya, minum suplemen asam folat dan susu ibu hamil. Masing-masing satu kali dalam sehari. Ikhtiar telah dilakukan, doa pun digencarkan. Merayu-Nya untuk memberikan kami amanah menjadi orang tua.

Sekitar sebulan setelah kami mulai mengonsumsi suplemen tersebut, sekitar dua hari sebelum haid bulan berikutnya, saya merasakan mual muntah terutama setelah makan. Berhubung saya belum mengalami terlambat haid, saya belum mau geer dulu walau sangat berharap agar si tamu bulanan tidak hadir. Benar saja, pada tanggal yang biasanya saya kedatangan tamu, dia tidak datang. Alhamdulillah. Rasanya senang tapi belum lega karena belum melakukan tes sama sekali. Pagi berikutnya, saya coba testpack dan hasilnya, satu garis. Tarik napas panjang dan berpikir, berarti telat. Hingga dua hari kemudian, si tamu masih belum juga datang, saya coba testpack lagi dan hasilnya  nampak garis kedua yang samar. Ketika saya sampaikan pada suami, beliau juga senang tapi agak garing gitu, biasalah laki-laki. Alhamdulillah, insya Allah kami akan menjadi orang tua. Semoga lancar dan kami dapat menjadi orang tua yang amanah. Aamiin.

No comments:

Post a Comment