Thursday, February 18, 2016

Run, me, run!

Is it weird to see adult like me run?
Maybe it is, if you see a big girl, in a long skirt and veil, run, literally.
It's a wonderful feeling to have myself in a good spirit actually.
Well anyway, I rarely see other big girl run in a normal situation.

Nothing, I'm just wondering about it lately.
The answer is, it's just not common in our community,
but as long as there's no legal rule forbid it, so it's actually fine.


Happy to be me,
running as I can.


Wednesday, February 17, 2016

Hate to Say, but I Think I Should

Well, lately it's really bothering me to hear the issue of LGBT. In one of my whatsapp group, one of my friend send a post for not spreading the issue and make it "die" naturally and two of my friend there then respond in opposite tone. They don't agree, they think, it should be said clearly, yes or no, good or bad, not only distracting with another good thing. I agree with both. I agree that the issue shouldn't be spread widely, because that is exactly what they want. They want it to be widely known so people realize that they are exist and must be understood. But, since the issue already spread, so we also have to make it straight. It's not a good thing to follow. In a simple way, don't follow them! It's bad!

Actually, I don't think that it's a threat for me or people I love. It's something real, but it's not related with me or people around me. I follow a writer's blog though I know he is gay. I watch film of a movie star that is a gay or lesbian. It's okay for me, because they don't try to influence people to follow their life style. All I see about the writer I follow is that he is inspiring. His life story, his writing, his trip to some places, and some photography tips. It's all positive. The movie stars also play their character in a film well. They are all positive in their own way. Once again, I don't see any threats in enjoying their writing or film.

I agree that LGBT is a threat, because there are propaganda to influence the thought of people about this issue. The threat is not the people itself I guess. For me, it's all their own choice. We don't have any right to interrupt them in any ways, as long as they don't bother us. If we have any close friend or family dealing with it (naudzubillah), then it's our duty to make them straight.

In this unique country, there are so many other more important things to solve than this LGBT thing. I'm suspicious that it's an effort to distract the more crucial issue while this one is very personal.

Saturday, February 13, 2016

Resensi Novel "Hujan"

Tentang persahabatan
Tentang cinta
Tentang perpisahan
Tentang melupakan
Tentang hujan

Novel ini, seperti juga beberapa novel lain karangan Tere Liye, berkisah tentang cinta sebagai benang merahnya. Sebenarnya saya beli novel ini karena saya sangat suka hujan. Selalu.

Bersetting di sebuah kota negara tropis, di masa depan. Tahun 2042 dan setelahnya. Dideskripsikan dunia sudah serba modern. Futuristik. Ada alat komunikasi yang ditanam di lengan, kereta cepat listrik bawah tanah, dan berbagai hal modern lainnya. Keren.

Diawali dengan pagi yang sibuk, kembali masuk sekolah setelah libur panjang. Dikisahkan beberapa orang terburu-buru karena terancam terlambat hari itu. Begitupun seorang gadis bernama Lail yang saat itu baru berumur 13 tahun. Bersamaan dengan pada hari itu juga lahirlah penduduk bumi yang ke sepuluh miliar! Daaaan...pada hari itu juga terjadilah peristiwa besar yang mengubah segalanya. Meletusnya sebuah gunung purba yang menghancurkan benua dalam hitungan detik karena getaran dahsyat gempa vulkaniknya. Begitu pun kota Lail. Pada kejadian itu, Lail kehilangan ibu dan ayahnya sekaligus. Namun, Lail menemukan Esok. Seorang anak laki-laki umur lima belas tahun yang menyelamatkan Lail di lubang kereta bawah tanah. Di kemudian hari, lubang kereta bawah tanah itu yang menjadi tempat bersejarah bagi mereka berdua. Lail kehilangan ibunya dan Esok kehilangan empat kakaknya disana.

Sejak itu hingga keadaan kota menjadi lebih baik, mereka tinggal di tenda pengungsian dan Esok secara tidak langsung mengajarkan Lail untuk melanjutkan hidup meski tanpa kedua orang tuanya. Setahun kemudian, kota pulih dan warga mulai menjalankan hidup mereka dengan lebih normal. Lail tinggal di panti sosial dan bertemu dengan Maryam. Seorang anak perempuan berambut kribo yang selalu ceria. Maryam telah menjadi yatim piatu bahkan sebelum musibah gunung meletus itu terjadi. Lail dan Maryam segera menjadi sahabat baik yang saling mengerti satu sama lain, bahkan tanpa perlu bicara. Persahabatan yang mengharukan. Lail memperoleh kehidupan yang menyenangkan bersama Maryam di panti sosial. Begitu pun Esok yang diadopsi oleh keluarga Wali Kota dan Wali Kota yang baik itu pun membangun kembali toko kue ibu Esok yang hancur ketika musibah itu terjadi.

Kisah berlanjut. Akibat musibah gunung meletus itu, kondisi bumi tidak lagi sama. Abu vulkanik yang membumbung hingga lapisan stratosfer bumi, menjadikan cuaca di bumi tidak normal. Lebih banyak gelap, hujan, dan badai. Terutama di negara-negara subtropis, hingga dimulailah bencana itu, ketika negara-negara subtropis mencoba menyelamatkan warganya dengan menyemprotkan gas ke lapisan stratosfer bumi. Hasilnya, musim dingin ekstrem terjadi di negara tropis, bahkan hadir salju yang merupakan hal yang tentu saja mustahil. Stok makanan menipis karena panen gagal dimana-mana.

Sejalan dengan kondisi bumi yang semakin memprihatinkan, begitu pun hubungan Lail dan Esok. Meski keduanya disibukkan oleh kegiatan masing-masing, Lail dengan sekolah, kegiatan panti, dan menjadi relawan serta Esok yang kuliah di Ibu Kota dan mengerjakan proyek besar, namun dalam pikiran dan hati Lail, selalu ada Esok. Esok lebih dari seorang kakak laki-laki buat Lail, namun apakah Esok juga merasakan hal yang sama dengannya? Lail selalu bertanya-tanya.

Novel ini adalah tentang bagaimana seseorang memeluk erat-erat kenangan di dalam hati dan pikirannya. Menerimanya sebagai bagian dalam hidup, meski itu berat. Walau suatu saat nanti mungkin akan ada teknologi yang memungkinkan manusia melupakan kenangan tertentu yang tidak ingin diingat, namun sesungguhnya, kenangan dan kejadian-kejadian itulah yang membentuk manusia menjadi seperti apa ia saat ini. Kesedihan, trauma, patah hati, kesalahan, semua orang pernah mengalami. You're not alone. Semua orang punya kisahnya sendiri.

"Bukan melupakan yang jadi masalahnya. Tapi menerima. Barang siapa yang bisa menerima, maka dia bisa melupakan, hidup bahagia. Tapi jika dia tidak bisa menerima, maka dia tidak akan bisa melupakan." 

Tuesday, February 9, 2016

Gladly Writing This

The post is to fulfill my longing to my students that somehow feel like more than just it.
Glad to know that some of them now is craving for the better them.
Remembering how their cute and childish face now become beautiful and handsome.
Shaking my hand as if they are still my little students.
Crying happy tears to their wonderful untold story.
Anyway, teaching told me more than just teach, but also love and to be loved.
Knowing that children were born to play and they will learn.
Anyhow, there's nothing could reverse the time but memories.
The last that is very important : people grow and develop!
Hope they will enjoy their life to the fullest. No matter life give them.