Saturday, April 30, 2011

Second Chance

There were many chances to start something good in my life, but most of them were gone without conscience. I have another chance few weeks ago and you know, start doing good thing is not easy, moreover it's completely hard. Alhamdulillah, Allah show me the mighty and I can walk through it little by little. Now, I will try not to waste the chance again. Inotte kudasai!

Thursday, April 28, 2011

Leisure Time Is Really Worthwhile

I miss my time to take a nap for half or one hour

I miss my time watching interesting films

I miss riding bike going nowhere

I realize now that my leisure time is so very precious

Sunday, April 24, 2011

Feel It

Like I wrote in this blog many times that I have some penpals. I always reply them right away after I get their e-mails or letters, but recently I can't do that perfectly. Before, some of them reply my e-mails about 4 to 5 days after I wrote them. Some even reply after 2 weeks to a month and they say apologize to me of replying late. But now, I feel it myself that being punctual in replying e-mail isn't easy when I have lot of things to do. Making assignments, arranging school visit, meetings, preparing teaching materials, and also learning my lesson in UT.

I wrote this because they are worthy for me. Yeah, friendship is always worthwhile. Pardon me not to reply on time :)

Friday, April 15, 2011

Extra...

As a teacher, I deal with many types of students. Fortunately, most of them are nice. For this entire time being teacher, I feel like it's a bless for me. I'm learning many things, academically or non academically, like patience, forbearance, and time punctuality. In short, I spend good times as a teacher, eventhough, it can be said that being a teacher is coincident. I didn't take education major for my bachelor degree, unless it was my childhood ideal. Yeah, when I was a child and didn't have many friends as I am introvert little girl, I think my teachers are my idol. Since almost all teachers are kind and friendly.

Back to my students, lately the girls are (I consider) too much in dealing with others. They tend to easily cry because of small things, being hurt just because a game played. I don't mean to underestimate their problems. I know everybody have their own problems. I compare their problem with the problem faced by my previous students in their age. 

All I wanna say is, I don't want them to take something too seriously when it's not necessary. Their journey is still long and windy. They have to be strong and forbear for every obstacles they will face in life. 

Be strong, kids! You have to be, from now and then...

Sunday, April 3, 2011

Jadi Pelajaran

Pernahkah Anda melihat seorang anak menangis sambil teriak sekaligus merajuk minta sesuatu?

Saya pernah, baru saja tadi dan (shamely) anak yang menangis itu adalah keponakan saya :(.

Ceritanya begini, malam ini saya jalan-jalan sama keluarga saya (ibu+saudara-saudara) di salah satu mall di Jakarta Utara. Rencananya memang sengaja ke mall itu karena ada arena bermain anaknya. Sejak berangkat, si ponakan yang berumur 3 tahun lebih sekian bulan ini memang pingin banget main. Tapi kita memutuskan makan malam dulu. Selama acara makan malam, ponakan kecil ini malah sibuk mainan sumpit dan ngacak-ngacak, disuruh makan malah mainan di bawah meja. Dibilangin malah kabur dan melawan. Intinya dia tidak menurut, sehingga kami pun kompak tidak menuruti kemauannya untuk main. Lalu terjadilah insiden itu (lebay deh bahasanya!). Si ponakan nangis sambil meratapi mandi bola. Coba dibilangin lagi sama ayahnya, malah marah-marah, mamanya dipukul (saya paling nggak suka liat anak kecil dipukul orang dewasa, tapi ternyata miris juga kalo terjadi sebaliknya). Selama perjalanan pulang, si ponakan yang terus nangis, dicuekin. Lama-lama dia diam juga. Asli, nggak tega banget. Pengen meluk atau menggandengnya, tapi ah, mudah-mudahan ini memberinya efek jera agar lebih menurut lain kali.

Selidik punya selidik, ternyata memang benar bahwa semua tingkah polah dan karakter anak terbentuk dari lingkungannya. Setiap hari dia bergaul dengan teman-teman yang sering melawan orang tua jika keinginannya tidak dituruti tanpa ada timbal baliknya. Ditambah lagi kedua orang tuanya, yang tidak lain adalah kakak saya dan istrinya, senantiasa memberikan dengan mudah apa yang dia inginkan, bahkan hampir setiap pekan ke mall untuk main di arena bermain, termasuk mandi bola, beli baju atau mainan. Jadi wajar kan, kalau sekarang dia ngambek?

Pelajaran besar buat saya, tidak selalu menuruti keinginan anak itu akan berbuah baik. Bisa jadi maksudnya untuk menyenangkan si anak agar tenang, tapi malah jadi bom waktu yang siap meledakkan anak.

Konsistensi juga penting dalam mendisiplinkan anak. Jangan gentar dengan air mata! Jika gentar, mereka akan memanfaatkan kelemahan itu. Ingat dulu, walaupun anaknya sampai guling-guling di pasar sambil nangis, ibu saya tidak lantas mengubah kata 'tidak' jadi 'ya'. Dua jempol untuk beliau!