Friday, December 31, 2010

Rank in 2010

I've watched TV a lot this year, and these are the rank for TV program I've been watching in 2010

1. Quizzes, like Ranking 1, Super Family, etc.

2. Films (sinetron not included!).

3. News.

4. Tourism guide, e.g Backpacker, and else.

5. Talent show, such as IMB, Indonesian Idol, and something like that.

Hehe, it really is not important. But, I have suggestions to TV station, especially SCTV and RCTI, please stop producing sinetron, it's just too many. Please stop it!

Thursday, December 30, 2010

Harimau vs Garuda (part 2)

Akhirnya, drama AFF telah berakhir. Saya bukan penganut orientasi hasil, jadi saya tidak terlalu kecewa dan mengambil pusing dengan gelar runner up yang kita peroleh.

Setidaknya kita bisa membuktikan pada dunia bahwa kita bukan sekedar bangsa sinetron, bangsa yang suka rusuh, suka membesar-besarkan masalah, dan cengeng. Kita, Indonesia tetap bangsa yang besar. Besar karena kita bisa sportif dan menerima takdir dengan lapang dada.

There are always other chances.
It's only a game. Some will win, some will lose.

Monday, December 27, 2010

Harimau vs Garuda

Saya tidak bermaksud tidak mencintai negara saya, atau berkhianat (bahasa sinetronnya), tapi saya merasa pertandingan tadi malam adalah hasil dari kita, masyarakat Indonesia yang terlalu mudah puas dan cenderung mengangkat tinggi-tinggi sesuatu yang sedang terlihat hebat di sekitar kita. Garuda sebelum pertandingan semalam memang menampilkan kemenangan berturut-turut, namun sebenarnya disadari atau tidak, permainan tim garuda pun sebenarnya tidak terlalu berkembang. Grafiknya pun menurun. 

Akhirnya, segala kekhawatiran Alfred Riedl pun terbukti sudah pada pertandingan final leg I di Stadion Bukit Jalil tadi malam. Garuda dikuliti habis oleh Harimau, 3 - 0. 

Tak ada guna memang menyesali apa yang sudah terjadi. Kita doakan dan saksikan kelanjutan perjuangan Garuda pada pertandingan final leg II.

Ganbatte kudasai..! 

Wednesday, December 22, 2010

Learning Other Languages

I've been always interesting in learning other languages. Since...I don't know exactly when I tend to it.

But I can tell you this... 

Maybe it starts when I read a children story about a king ( I don't know what is the title of the story) who got lost in the village far from his kingdom, alone and he decided to spend the night there, because he conclude that the place is save for him. In one of the residents house. 

The night fell and he was going to sleep. In the bed, he heard the hosts speak about their plan to eat the king. They thought the king can't speak their language, so they felt free to talk about it in front of the room where the king slept. The king can speak many languages though.

The king scared and he decided to escape at that night when everyone there fell asleep.

Shortly, the king can escape and find the way to his kingdom in one shape. 

The king save because he can speak the people's language.

It's only a tale, but it's good right?

Tuesday, December 21, 2010

"Walking Faster"

When my father passed away, about 8 years ago, one of my aunt said that it's time for us "to walk faster" than before.

At that time I didn't even know how to walk faster. 

I never tend to walk faster, but maybe I did it without I realized myself, 

or maybe things I dealt with a long the way made me did it.   

I still don't know until now.

I'm just hoping, if I do, I'm going to the right direction

Because, if it's not, so what's the use of walking faster? 

Monday, December 13, 2010

Smile, Somewhere Over The Rainbow

Lately, I'm listening to some songs, and it's running in my ears many times...




Somewhere over the rainbow
Way up high,
There's a land that I heard of
Once in a lullaby.

 
Somewhere over the rainbow
Skies are blue,
And the dreams that you dare to dream
Really do come true.

 
Someday I'll wish upon a star
And wake up where the clouds are far
Behind me.
Where troubles melt like lemon drops
Away above the chimney tops
That's where you'll find me.

 
Somewhere over the rainbow
Bluebirds fly.
Birds fly over the rainbow.
Why then, oh why can't I?
If happy little bluebirds fly
Beyond the rainbow
Why, oh why can't I?

 

And also this song... 


Smile though your heart is aching Smile even though it's breaking
When there are clouds in the sky, you'll get by
If you smile through your fear and sorrow
Smile and maybe tomorrow
You'll see the sun come shining through for you

Light up your face with gladness
Hide every trace of sadness
Although a tear may be ever so near
That's the time you must keep on trying
Smile, what's the use of crying?
You'll find that life is still worthwhile
If you just smile


That's the time you must keep on trying
Smile, what's the use of crying?
You'll find that life is still worthwhile
If you just smile

 

Sunday, December 12, 2010

It's Still Mine

Can u imagine, an old lady should be punished for months just for stealing seeds of cocoa, while there are many people (the intellect kind of) can still be free after stealing billions of public funds.

When in some places, there are many people suffering from starve, while in other places (still in my country), some people can afford millions rupiahs just for one time meals and sometimes they don’t finish eating it.

Some (many) times, people throw away out trashes from their nice and expensive cars.

It is still my country, even if there are so many things annoy me.

It’s just always hard for me to understand how life’s going, here in MY COUNTRY, but it’s still MINE. 

I never hate it, I just hate that I can’t do anything but grousing...here in my blog. 

But, is this just me, or do you see it to?

Monday, November 29, 2010

Terus dan Terus

Setiap hari orang makan dan minum, namun mereka pun akan kembali lapar dan haus.

Semua orang akan bekerja untuk mencari uang, walaupun nantinya hasil jerih payah itu sekedar lewat di kantongnya. 
  

Semua orang akan mati, namun setiap orang akan terus berjuang dalam hidupnya.

Siklus itu akan terus berputar dan berhenti pada waktu kita mati. 

Namun, sekali kita berhenti berjuang, maka kita akan mati. 

Friday, November 5, 2010

Menjelang ujian...

Aneh banget nih, belum ujian rasanya udah gak sabar pengen selesai. Padahal persiapannya juga belum mantep mantep banget. Beberapa hari lalu, temen saya yang sekampus *gaya, kayak yang pernah ngampus aja* belum apa apa udah ngajak jalan-jalan setelah ujian. Hehe, saya jadi lega, bukan saya doang yang ngerasa 'aneh'.

Biasanya kalau mau ujian gini, rasanya deg-degan, pengennya ada waktu lebih panjang untuk belajar, minimal baca modul. Tapi ini, pokoknya beda deh! Yaaa, ibarat makanan mah, kalo biasanya kolak itu rasanya manis dan harus manis, sekarang rasanya asin.

Perasaan campur aduk kayak gini, mudah-mudahan hasilnya baik aja. Amiin.

Tuesday, November 2, 2010

Menjadi "Dewasa"

Dua pekan lalu (kurang lebih), anak-anak alumni sekolah berkunjung ke sekolah. Ada begitu banyak hal berubah dari mereka. Seperti biasa, mereka bercerita tentang sekolah baru mereka, dan secara tidak langsung mereka pun berkisah tentang diri-diri yang beranjak "dewasa".

Muncul ujaran seperti,
"Iiih Bu, nilaiku ada yang di bawah KKM!"
"Bu, matematikanya susah!"

Lalu, terlontar juga pernyataan ini,
"Bu, si .....(nama seorang teman mereka) udah pacaran loh, tapi sekarang udah putus di tengah jalan."

Saya hanya tersenyum. Maklumlah, dulu juga saya pernah mengalami masa seperti yang mereka alami sekarang. Bahkan bagi saya, masa SMP adalah kurun waktu terlabil dalam perjalanan hidup saya. Arus yang bernama teman dan pergaulan sangat berperan dalam membentuk perilaku.
Tapi untunglah, saya dipertemukan dengan teman-teman yang baik dan berkualitas, sehingga hidup saya pada kurun waktu itu juga cukup bermutu dan saya tidak terlalu malu jika menceritakan sebagian besarnya, hehe.

Ketika berada dalam masa itu, saya berpikir bahwa ini adalah perjalanan menjadi "dewasa" dan suatu saat akan berada pada kondisi stabil, yaitu "dewasa", namun hingga sekarang, setelah masa itu telah lama berlalu, saya sadar, bahwa proses menjadi "dewasa" adalah sebuah daur yang akan terus berputar.

Sunday, October 31, 2010

Kulihat Ibu Pertiwi...

Banjir bandang di Wasior, Papua...


Gunung Merapi yang indah, meletus dan memuntahkan awan panas...


Pulau Mentawai yang terkenal di mancanegara sebagai salah satu tempat untuk surfing, terhantam gempa 7,2 SR dan diikuti tsunami...
Innalillahi wa inna ilaihi raji'un...
Sungguh semua hanya milik-Nya dan akan kembali pada-Nya.

Ujian adalah untuk peningkatan kualitas keimanan.

Sayangilah yang di bumi, maka yang di langit pun akan senantiasa menyayangi kita.

Semoga saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang ditimpa musibah, diberi kekuatan dan kesabaran untuk menjalaninya.

Kulihat ibu pertiwi sedang bersusah hati
Air matanya berlinang, emas intan yang terkenang
Hutan gunung sawah lautan simpanan kekayaan
Kini ibu sedang lara merintih dan berdoa 

Sunday, October 24, 2010

Mungkinkah?

Langit semakin kelam
bintang tak juga nampak
pun bulan yang biasanya ramah
aku hanya bisa menunggu,
karena toh, dulu aku tak mengacuhkannya.

Jika kini aku merindukannya,
karena ternyata, tanpanya langit tak seindah biasanya.

Tak akan pernah seindah biasanya...

Mungkinkah ada pengganti?

Sunday, October 10, 2010

Menuntut Ilmu

Kemarin saya tulis status FB yang lumayan serius dan sudah ada di otak dalam waktu yang lama. Status saya pun diberi jempol dan dikomentari oleh beberapa teman. Berpikir sangat dalam sejak menjadi mahasiswa di Universitas Terbuka, bahkan jauh sebelum itu. 

Dulu itu pernah nonton Oprah Winfrey Show. Seperti biasanya, ada berbagai kisah mengisnpirasi. Ceritanya begini, di Amerika sono, ada seorang wanita (lupa namaya, kulit hitam aja..) yang sewaktu muda tidak sempat bersekolah tinggi karena keburu menikah dan harus mengurus anak dan suaminya, yaa samalah dengan sebagian orang Indonesia. Ketika anak-anaknya sudah cukup besar, dia memutuskan untuk kuliah perawat. Melalui berbagai kesulitan, akhirnya dia berhasil lulus dengan nilai sangat baik. Hebat ya...

Tidak berhenti disitu, setelah sekian lama menjadi perawat, kemudian dia berpikir untuk kuliah lagi dan ingin menjadi seorang dokter. Bayangkan! Saat itu dia sudah memiliki seorang cucu, berarti dia sudah jadi nenek. Kuliahlah dia untuk menjadi dokter di universitas terkemuka disana. Pada usia hampir 70 tahun,tamatlah studinya dan otomatis menjadi seorang dokter. Namun, sebagai orang biasa dengan penghasilan biasa juga. Bersamaan dengan kelulusannya, dia menanggung hutang selama studinya, ribuan dollar kalo gak salah. Wajar sih, dimana-mana sekolah kedokteran emang mahal. 

Dengan berlinang air mata, kadang berganti senyum kepuasan, nenek itu menceritakan kisahnya, termasuk kegalauannya terhadap hutang yang sangat banyak dan dia tidak punya ide bagaimana membayarnya. Di akhir acara, Oprah yang selalu baik hati, membayar seluruh hutangnya, dan dia kembali menangis.

Cerita nenek yang sangat bersemangat belajar itu, juga ada dalam kehidupan saya sehari-hari. Teman-teman saya di UT juga banyak yang sudah tua, sudah menjadi guru lebih dari 10 tahun, namun tetap ingin kuliah, karena tahu hanya dengan mengisi diri dengan ilmu pengetahuan, diri tidak akan pernah kosong. 
Menurut sebuah hadits, "Tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat". 
Mereka adalah orang-orang yang menginspirasi saya untuk mengapresiasi diri sendiri dengan menuntut ilmu.

Thursday, September 30, 2010

Sometimes

Sometimes it comes suddenly
It's just come without conscience
Sometimes just wanna put it off instantly
but it just won't get off
In so many times,
only time can heal every pain


Thursday, September 9, 2010

Braille


Allah Yang Maha Sempurna menciptakan manusia sempurna dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing. Jika ada candaan seperti ini, "Kamu itu cuma punya satu kekurangan, yaitu gak punya kelebihan," maka perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang candaan itu, hehe... karena ya itu tadi, semua orang pasti punya kelebihan. Hanya saja mungkin belum tergali dengan optimal, sehingga kelebihannya itu belum tampak (bukan tidak ya...). Adapun dalam kekurangan itu, Allah memberikan penawarnya dan melebihkan orang tersebut dengan kelebihan yang lain. Nah, ini salah satu bukti dari sekian banyak bukti yang terlihat.

Huruf braille adalah huruf yang digunakan oleh saudara-saudara kita yang memiliki kekurangan dalam penglihatannya atau biasa disebut tuna netra, terutama mereka yang total blind. Kekurangan mereka dalam penglihatan diganti Allah dengan kepekaan indra peraba (ini baru salah satunya) untuk mengidentifikasi titik-titik di huruf braille. Begitu saya melihat contoh huruf braille di wikipedia, saya agak 'ngeper' juga, mirip-mirip kartu domino, tapi banyak sekali kode titik yang harus diingat oleh mereka, subhanallah...

Louis Braille adalah orang pertama yang membuat huruf braille ketika berusia 15 tahun dan menyesuaikan garis menjadi titik, kemudian pada tahun 1834, sistem tulisan Braille mencapai taraf kesempurnaannya. Satuan dasar dari sistem tulisan ini disebut sel Braille, di mana tiap sel terdiri dari enam titik timbul; tiga baris dengan dua titik. Keenam titik tersebut dapat disusun sedemikian rupa hingga menciptakan 64 macam kombinasi. Huruf Braille dibaca dari kiri ke kanan dan dapat melambangkan abjad, tanda baca, angka, tanda musik, simbol matematika dan lainnya. Ukuran huruf Braille yang umum digunakan adalah dengan tinggi sepanjang 0.5 mm, serta spasi horizontal dan vertikal antar titik dalam sel sebesar 2.5 mm.

Nah, sekarang sudah ada Al Quran braille, jadi sudah semakin banyak pula hafidz (penghapal) Al Quran dari kalangan tuna netra. Padahal, menurut pedagog di sekolah, tebalnya Al Quran braille itu hampir sepundak orang dewasa. Subhanallah...

Wednesday, September 8, 2010

Berkah Ramadhan

Tiga kali saya ke mall di kota saya -yang memang nggak begitu besar itu- dalam bulan puasa ini, pertama belanja bulanan seperti biasa, waktu itu mall belum begitu padat, malah cenderung sepi.

Tapi pada pertengahan Ramadhan menjelang akhir, hari terakhir saya harus masuk sekolah, kesana lagi nganterin temen untuk suatu keperluan, wah, subhanallah, mallnya udah rameee banget, sampe susah cari tempat parkir, mepet-mepet dan agak maksa akhirnya bisa parkir juga. Masuk mall, makin terkaget-kaget! Orang udah kayak cendol dalam gelas kecil yang santannya sedikit. Padeeeet banget! Sampe sesak napas, untungnya hari itu anak-anak sekolah masih pada eksis di sekolahnya.

Kali ketiga ke mall, untunglah masih pagi dan cuaca gerimis dari pagi. Parkir lancar, masih sepi malah, masuk mall juga nggak terlalu padat. Tapi temenku berkisah, kalo sore, mall yang cuma ada 2 dan beberapa swalayan di kota kami itu ramenya bukan kepalang. Kalo jalan harus hati-hati, takut kakinya keinjek orang atau sebaliknya. Pokoknya padet banget.. Terus, temen saya ini bilang gini,
"Iya ya, kalo bulan Ramadhan ini, orang yang biasanya nggak punya uang jadi pada punya uang, karena yang banyak uang pengen berbagi, ngasih yang nggak punya uang."

Atau dengan istilah lain, banyak banget orang di luar sana yang punya uang dan belanjanya hanya sebulan sekali, nungguin rejeki nomplok dari saudara atau tetangganya yang berkelebihan yang mau ngasih. Setelah sekian lama-hingga sedewasa ini- saya baru ngerti kenapa orang bisa mengesampingkan berkah Ramadhan yang sesungguhnya untuk sekedar BELANJA. Seandainya mereka punya kesempatan untuk melakukannya setiap bulan, mungkin mereka bisa lebih fokus mengejar keberkahan Ramadhan yang sesungguhnya.

Sesungguhnya setiap ujian berupa nikmat atau kesulitan tidak akan salah alamat. Selalu ada alasan terbaik untuk itu.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H. Mohon maaf lahir batin.
Semoga Allah senantiasa mengiringi langkah kaki kita dan menguatkannya dalam kebaikan dan takwa. Amiin.

Monday, September 6, 2010

Akhir Ramadhan

Malam ke dua puluh delapan Ramadhan...
Dua puluh tujuh hari sudah menjalankan ibadah puasa dan ibadah lainnya di bulan suci nan penuh berkah ini. Sebentar lagi tamu agung itu akan meninggalkan kita, tapi mudah-mudahan masih ada umur untuk menyambutnya kembali tahun depan.
Mudah-mudahan ini adalah Ramadhan terbaik yang pernah kita lalui. Semoga Allah masih berkenan mempertemukan kita dengan Ramadhan tahun depan dan seterusnya, hingga husnul khotimah menjemput kita. Semoga...

Tuesday, August 10, 2010

Totto Chan's Children


Baru saja membaca buku kedua Tetsuko Kuroyanagi. Kali ini gadis cilik itu tidak lagi di jendela kelasnya. Dia sudah menjadi wanita dewasa yang cantik, cerdas, selebriti Jepang, dan juga Duta Kemanusiaan UNICEF. Totto berkeliling dunia untuk menjenguk anak-anak yang tersisih dari kehidupan mereka yang seharusnya. Sedih deh, berlinangan air mata membacanya.
Anak-anak yang harus bersekolah di sekolah dasar pada malam hari, jam 19.00-21.30, karena pagi dan siang harinya mereka harus bekerja keras membantu perekonomian keluarga.
Anak-anak tuna netra yang bahkan tidak memiliki bola mata karena efek racun akibat peperangan di negaranya.
Anak-anak yang harus meminum air berlumpur karena tidak ada lagi air yang bisa mereka minum. Inilah dampak kekeringan yang begitu menyengsarakan. Hewan-hewan mati kekurangan air.
Anak-anak yang ketakutan pada pasukan gerilya yang kerap membunuh ayah mereka dan mengambil ibu dan saudara mereka.
Ya Allah, sedihnya...
Aku yang tidak pernah merasakan hal tersebut karena sejak lahir merasakan hidup di negara yang sudah damai dan merdeka, tentu tidak dapat merasakan apa yang mereka rasakan dengan jelas, namun hal itu pun sudah membuatku begitu perih.
Peperangan di seluruh dunia harus segera dihentikan, karena tidak ada yang tersisa dari perang kecuali kehilangan, kesedihan, kebodohan, dan keterpurukan.
Kekeringan panjang di Afrika dan belahan bumi lainnya juga menyedihkan sekali. Maka, jagalah bumi kita, nikmat dari Allah yang tidak pernah kita minta, namun karena kebaikan-Nya yang tak terhingga, maka hiduplah kita dalam kolam susu.
Untuk anak-anak di seluruh dunia (yang mungkin sudah dewasa sekarang) yang menderita akibat perang atau alam yang kurang bersahabat, bersabarlah, semoga Allah memberikan kebaikan-Nya selalu untukmu...

Monday, July 5, 2010

Pendidikan Inklusif, Alternatif Pendampingan Anak

Artikel ini diambil dari salah satu rubrik kesehatan di Kompas.

Sabtu, 7 Maret 2009 | 23:13 WIB



* Pendidikan Dini demi Masa Depan Anak

YOGYAKARTA, SABTU - Pendidikan inklusif yang memasukkan unsur keragaman, nilai, budaya, sikap, bahasa bisa menjadi alternatif bagi pendampingan anak sebagai manusia yang seutuhnya.

"Pendidikan inklusif memberikan peran kepada sekolah sebagai laboratorium kehidupan bagi anak," kata praktisi pendidikan Elga Andriana M.eD dalam seminar Kedudukan Anak dalam Masyarakat, di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, dalam pendidikan inklusif, anak tidak dihindarkan dari pendidikan di luar pendidikan akademis, tetapi didekatkan dengan keragaman dan masalah.

Cara-cara yang ditempuh melalui pembelajaran yang diberikan, lanjut dia, memungkinkan anak menggali, lingkungan fisik yang ditata memungkinkan interaksi, sedang komunikasi yang dibentuk mengarah pada dialog.

"Tetapi, pemaknaan inklusi masih kerap diartikan secara sempit, yaitu dipahami sebagai pendidikan yang mencampurkan anak berkebutuhan khusus dan anak bukan berkebutuhan khusus," katanya.

Oleh karena itu, katanya, sekolah memiliki peran untuk menyadarkan masyarakat sehingga anak mampu memaknai segi kehidupan yang penuh masalah dan perbedaan.

"Warga sekolah, mulai dari kepala sekolah, guru dan orang tua diharapkan menjadi warga yang reflektif," ungkapnya karena anak memiliki sifat mudah dimasuki materi-materi baik yang bersifat obyektif atau subyektif.

Sementara itu, anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)Magdalena Sitorus, menyatakan bahwa hak-hak anak harus mendapat jaminan pemenuhan, yang meliputi hak sipil, hak pendidikan, hak kesehatan, keluarga dan pengasuhan serta perlindungan khusus.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2003 tentang perlindungan anak, pengertian anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun.

Hanya berbeda...



Sejak saya menjadi guru di sekolah yang sekarang, lebih dari empat tahun yang lalu, saya mulai mengenal anak-anak yang berbeda dari anak-anak umumnya yang pernah saya temui.
Pada hari pertama menjalani tes micro teaching, di depan siswa lain, kelas 3 waktu itu. Tiba-tiba ada seorang anak yang menyapa dengan santainya (plus suara lucu), memperkenalkan dirinya dan anak itu pun pergi sebelum aku sempat menjawab sapaannya. Bingung donk, ya iyalah! Saya baru aja mangap, hehe, eeh, anaknya udah ngabur. Baru kemudian, saya tau anak itu memang berbeda dari temannya dan perlu didampingi, juga memiliki kemampuan mengerjakan soal matematika sama dengan temannya yang lain di kelas.
Hari-hari berikutnya, hari-hari saya dipenuhi dengan beragam tingkah polah murid-murid yang unik dan lucu. Pernah ada satu anak yang jatuh dan dagunya berdarah-darah, (beneran banyak banget!), tapi apa yang dikatakannya, sakit? aduh? bukan, tapi kalimat ini, "Tidak boleh membeo!" aku yang saat itu menahan mual karena melihat darah yang segitu banyak, jadi ketawa deh.
Atau pernah ada seorang anak yang dengan wajah serius (tapi sebenarnya tanpa ekspresi sih), pertanyaannya begini, "Bu, kalo disitu ada setannya ngeri apa serem?" padahal dua kata itu kan gak beda ya? Haha...
Bahkan anak-anak yang kategori biasa pun sebenarnya unik. Tidak ada satu pun anak yang tercipta sama persis. Begitu pula manusia dewasa.
Jadi , jika kita, Anda, saya, bertemu dengan anak yang berbeda, dan mungkin mengganggu karena menangis terus menerus atau berbicara sendiri, cobalah berempati, minimal tunjukkan senyum kita, dan bukan menatapnya dengan pandangan terganggu, karena percayalah mereka juga tidak memilih untuk jadi berbeda. Lagi pula, mereka hanya berbeda kan, dan ini bukan masalah lebih baik atau lebih buruk. Hanya berbeda.

Thursday, June 17, 2010

Marhaban Yaa Ramadhan


Allahumma bariklana fii Rajaba wa Sya'ban wa ballighna Ramadhan..
Yaa Allah, berkahilah aku di bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikanlah kami di bulan Ramadhan.
Doa itu biasa dilantunkan oleh ummat muslim ketika memasuki bulan Rajab, diiringi dengan pelaksanaan puasa di bulan Rajab. Ya, karena seperti di banyak sirah, Rasulullah selalu memperbanyak ibadah di 2 bulan tersebut, agar ketika memasuki bulan Ramadhan sudah berada dalam kondisi fisik dan ruhiyah terbaik untuk beribadah.
Bagaimana dengan kita? Mulai hari ini, yuk, berlomba memperbanyak ibadah agar saat Ramadhan yang penuh kemuliaan hadir, kita sudah siap menyambutnya. Siap untuk menuai banyak pahala di dalamnya.
Semoga Allah memberi kita umur yang barokah untuk menemui Ramadhan.

Monday, June 14, 2010

Reading...hmmm


Baca buku. Seneng banget kalo punya banyak waktu membaca buku. Bukan buku kuliah (sebagai mahasiswa UT harus banyak baca buku), tapi buku lain yang fungsinya lebih untuk refreshing, ketawa ketiwi, mengkhayal atau berandai-andai jadi orang lain, dan sering kali menambah wawasan juga. Lebih asik kalo setelah membaca bikin kita jadi pengen nulis juga. Whoaaaa, shortly, reading is fascinating! Ayo mulai membaca lagi, beli buku lagi, dan "mengkhayal" lagi!

Sunday, June 13, 2010

Jalan-Jalan

Memang bener, perempuan itu suka belanja. Kemaren ke ITC Cempaka Mas. Rencana cuma mau nyari modem, eh, ternyata sampingannya banyak banget, ada kerudung, sprei, mainan buat ponakan, donat kentang, mukena, apa lagi ya? Emang semuanya bukan buatku sendiri kok, tapi bertiga sama ibu n mbakku, tapi weleh-weleh..:) Gak papalah, sekali-kali kan? Gak setiap bulan kok, itung-itung masa panen, setelah setaun kerja pagi, siang, malem, sekarang waktunya belanja dan senang2. Mumpung masih single juga (hmmm). Ditambah lagi, toh semua barang yg dibeli juga bukan barang mubazir (insyaAllah).
Modemnya ketemu, eeeh, malah ternyata gak bisa dipake lagi, karena gak bisa support ke Windows 7. Yo wis lah, dijual aja ni modem. Ada yg mau? Rp. 330.000 nih..

Friday, March 12, 2010

Inspirator


Semua orang pasti punya inspirator, yaitu orang-orang tertentu yang luar biasa (baginya). Sehingga orang-orang ini dapat membuat orang lain terinspirasi (yah, namanya juga inspirator!).
Disadari atau tidak, misalnya nih, kalo ada orang yang rajin ibadahnya di sekitar kita, trus kita juga jadi rajin ibadahnya. Ada orang yang rajin rajin berinfak, trus kita juga jadi gak segan untuk menyisihkan sebagian harta untuk berbuat baik. Pernah juga ada seorang teman yang mengaku mengidolakan orang lain karena orang itu rajin tersenyum (kepada orang lain loh, gak senyum-senyum sendiri, hehe).
Inspirator itu bisa dimana saja dan siapa saja. Bisa orang yang memang hebat, punya kedudukan, berakhlak mulia, Rasulullah Muhammad SAW misalnya, atau mantan Presiden Habibie yang jenius. Tapi bisa juga, bahkan seorang bapak dan anaknya yang tidak terkenal sama sekali, kita juga tidak mengenal mereka, tapi karena setiap pagi bapak itu membonceng anaknya yang berseragam putih merah dengan sepeda kumbang tanpa gentar dengan hujan sekalipun, diantara ramainya kendaraan bermotor di jalan yang bisa dilalui setiap hari ketika berangkat sekolah, juga bisa menjadi inspirator bagi kita karena kegigihan dan semangatnya. Pemulung yang setiap pagi menghampiri depan rumah saya, juga bisa jadi inspirator bagi saya untuk tidak bermalas-malasan setelah Shubuh dan bergerak menjemput rizki.
Pastinya, setiap inspirator, seharusnyalah memberi kita inspirasi dalam kebaikan. Jika ada orang yang bunuh diri atau melakukan hal-hal buruk lainnya karena terinspirasi oleh orang lain, maka orang lain itu bukanlah inspirator.