Sunday, October 31, 2010

Kulihat Ibu Pertiwi...

Banjir bandang di Wasior, Papua...


Gunung Merapi yang indah, meletus dan memuntahkan awan panas...


Pulau Mentawai yang terkenal di mancanegara sebagai salah satu tempat untuk surfing, terhantam gempa 7,2 SR dan diikuti tsunami...
Innalillahi wa inna ilaihi raji'un...
Sungguh semua hanya milik-Nya dan akan kembali pada-Nya.

Ujian adalah untuk peningkatan kualitas keimanan.

Sayangilah yang di bumi, maka yang di langit pun akan senantiasa menyayangi kita.

Semoga saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang ditimpa musibah, diberi kekuatan dan kesabaran untuk menjalaninya.

Kulihat ibu pertiwi sedang bersusah hati
Air matanya berlinang, emas intan yang terkenang
Hutan gunung sawah lautan simpanan kekayaan
Kini ibu sedang lara merintih dan berdoa 

Sunday, October 24, 2010

Mungkinkah?

Langit semakin kelam
bintang tak juga nampak
pun bulan yang biasanya ramah
aku hanya bisa menunggu,
karena toh, dulu aku tak mengacuhkannya.

Jika kini aku merindukannya,
karena ternyata, tanpanya langit tak seindah biasanya.

Tak akan pernah seindah biasanya...

Mungkinkah ada pengganti?

Sunday, October 10, 2010

Menuntut Ilmu

Kemarin saya tulis status FB yang lumayan serius dan sudah ada di otak dalam waktu yang lama. Status saya pun diberi jempol dan dikomentari oleh beberapa teman. Berpikir sangat dalam sejak menjadi mahasiswa di Universitas Terbuka, bahkan jauh sebelum itu. 

Dulu itu pernah nonton Oprah Winfrey Show. Seperti biasanya, ada berbagai kisah mengisnpirasi. Ceritanya begini, di Amerika sono, ada seorang wanita (lupa namaya, kulit hitam aja..) yang sewaktu muda tidak sempat bersekolah tinggi karena keburu menikah dan harus mengurus anak dan suaminya, yaa samalah dengan sebagian orang Indonesia. Ketika anak-anaknya sudah cukup besar, dia memutuskan untuk kuliah perawat. Melalui berbagai kesulitan, akhirnya dia berhasil lulus dengan nilai sangat baik. Hebat ya...

Tidak berhenti disitu, setelah sekian lama menjadi perawat, kemudian dia berpikir untuk kuliah lagi dan ingin menjadi seorang dokter. Bayangkan! Saat itu dia sudah memiliki seorang cucu, berarti dia sudah jadi nenek. Kuliahlah dia untuk menjadi dokter di universitas terkemuka disana. Pada usia hampir 70 tahun,tamatlah studinya dan otomatis menjadi seorang dokter. Namun, sebagai orang biasa dengan penghasilan biasa juga. Bersamaan dengan kelulusannya, dia menanggung hutang selama studinya, ribuan dollar kalo gak salah. Wajar sih, dimana-mana sekolah kedokteran emang mahal. 

Dengan berlinang air mata, kadang berganti senyum kepuasan, nenek itu menceritakan kisahnya, termasuk kegalauannya terhadap hutang yang sangat banyak dan dia tidak punya ide bagaimana membayarnya. Di akhir acara, Oprah yang selalu baik hati, membayar seluruh hutangnya, dan dia kembali menangis.

Cerita nenek yang sangat bersemangat belajar itu, juga ada dalam kehidupan saya sehari-hari. Teman-teman saya di UT juga banyak yang sudah tua, sudah menjadi guru lebih dari 10 tahun, namun tetap ingin kuliah, karena tahu hanya dengan mengisi diri dengan ilmu pengetahuan, diri tidak akan pernah kosong. 
Menurut sebuah hadits, "Tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat". 
Mereka adalah orang-orang yang menginspirasi saya untuk mengapresiasi diri sendiri dengan menuntut ilmu.