Thursday, October 8, 2015

Nothing lasts forever

Nothing lasts forever. Everything is change and the only one that is eternal is the change itself.

Entah quote siapakah itu. Tiba-tiba saja otak saya yang sering kali merandom, teringat akan quote itu. Sejatinya, sungguh segala hal itu akan berubah. Justru bagi orang-orang yang anti perubahan akan terlindas oleh waktu yang senantiasa mengubah segala hal menjadi sungguh luar biasa atau sebaliknya. Terkadang, perubahan itu sendiri tidak serta merta terasa. Misalnya, pohon di pinggir jalan yang ditebang karena sudah terlalu besar dan membahayakan. Adanya tidak pernah disyukuri namun ketika hilang, barulah banyak orang menyayangkan ketidakhadirannya.

Ada lagi, dulu jalan utama di kota saya tidak memiliki pagar pembatas antar lalu lintas yang berbeda arah. Setiap kendaraan bebas memutar atau berbelok sesuka hati. Begitu pun para pejalan kaki, dengan enaknya dapat menyeberang dimana pun mereka suka. Sekarang tidak lagi, sejak ada pagar penghalang, perubahan pun terjadi. Sudah tidak sebebas dulu lagi, namun orang jadi jauh lebih berhati-hati dan teratur dalam menggunakan jalan.

Dalam kehidupan kita pun begitu, selalu ada pohon di tepi jalan yang membuat nyaman orang-orang yang lewat untuk sekedar berdiri menunggu teman atau menikmati semangkuk bakso sambil melepas lelah. Ada orang-orang yang membuat kita nyaman dekat dengannya. Keluarga, sahabat atau teman yang selalu ada ketika kita membutuhkan, layaknya pohon peneduh jalan dan ketika mereka pergi sekedar untuk beberapa saat atau selamanya, barulah kita menyadari betapa berharganya mereka. Tidak ada lagi tempat berkeluh kesah atau berbagi kebahagiaan.

Pagar pembatas dalam kehidupan kita, biasanya berupa aturan atau norma-norma yang berlaku di sekeliling kita. Segala sesuatu yang tadinya bisa-bisa saja kita nikmati, ketika kita mengetahui bahwa hal itu tidak lazim atau bahkan tidak boleh dilakukan, maka perubahan itu seharusnya membuat kita lebih berhati-hati.

No comments:

Post a Comment