Ojek Pangkalan adalah ojek yang mungkin hadir tidak lama setelah kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Maksud saya, sudah lama ada, seingat saya sih, dari kecil saya sudah familiar dengan yang namanya ojek pangkalan. Walau memang akhir-akhir ini, pengojek yang mangkal semakin banyak karena sepertinya pekerjaan sebagai pengojek ini menjadi solusi bagi beberapa orang yang butuh tambahan penghasilan atau bahkan mereka yang belum punya pekerjaan tetap. Dulu, orang tua murid di sekolah tempat saya mengajar, lebih dari separuhnya bekerja atau mencari "sampingan" sebagai pengojek.
Beberapa waktu belakangan ini, sekitar Indonesia dihebohkan dengan hadirnya ojek yang bisa dipesan melalui aplikasi. Nama layanan ojek ini adalah Go Jek. Didirikan tahun 2011 oleh dua pemuda keren, Nadiem Makarim dan Michaelangelo Moran. Sepanjang pengetahuan saya, selain mengantar manusia, pengemudi Go Jek bisa juga diminta untuk mengantarkan barang, dokumen serta membelikan barang dari suatu tempat jika dibutuhkan.
Bagi saya, Go Jek ini sungguh keren karena meningkatkan prestise dan pendapatan para pengemudinya. Terbukti, menurut para pengemudinya dan seorang pengemudi yang hadir di acara itu, penghasilan mereka lebih besar berkali-kali dibanding ojek pangkalan atau opang. Selain itu, pengemudi Go Jek juga mengaku bisa belajar banyak hal. Mulai dari mengoperasikan aplikasi, memilih dan membeli barang yang sebelumnya mungkin tidak terpikir untuk membeli hingga mengantarkan dokumen lalu bertemu orang-orang penting yang menantikan dokumennya. Eksklusif, bukan? Jadi, bukan hanya meningkat secara finansial tapi juga secara intelektual. Toh, rejeki bukan sekedar berduit, kan?
Lalu, kenapa sih para opang banyak yang tidak mau beralih menjadi pengemudi Go Jek? Mengingat beberapa keuntungan yang didapat dengan bergabung menjadi pengemudi Go Jek. Kurang lebih begini kesaksian seorang pengemudi ojek pangkalan yang hadir di acara itu ketika ditanya kenapa tidak tertarik menjadi pengemudi Go Jek, "Kalo Go Jek itu kan harus mau jemput-jemput pelanggan yang jauh-jauh tempatnya. Kalo mangkal kan tinggal nunggu giliran, nggak usah kemana-mana bisa sambil baca koran, ngobrol." #gubrak
Well, buat saya semua orang bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Namun, kemajuan bangsa ini, menjadi tanggung jawab kita semua, bukan? Jika ada orang yang untuk kemajuan dirinya sendiri saja mereka enggan bergerak, bagaimana mereka bisa memajukan bangsa ini? Jadi pengen pasang quotenya Bill Gates, "If you born poor, it's not your mistake. But, if you die poor, it's your mistake."
No comments:
Post a Comment