Friday, December 4, 2015

Lagi Lagi...

Hari ini, sama seperti beberapa hari belakangan, saya sedang sepi job di kantor dan berbuatlah saya secara lebih random. Satu hal yang statis adalah dimulai dengan membuka laptop. Tanpa berpikir panjang, saya mengetuk tab whatsapp dan telegram di web. Sejenak kemudian, mulailah grup teman-teman senasib aktif. Ini adalah grup yang hanya aktif di jam kerja karena sebagian besar anggotanya hanya mengaktifkan telegram di kantor, menggunakan PC kantor, dan jaringan internet kantor. Maafkan kami. lol.

Perbincangan random terjadi, mulai dari kabar masing-masing, apa yang sedang dikerjakan, hingga tukin alias tunjangan kinerja. Berapa besarannya dan lain sebagainya. Teman saya malah sudah menghitung berapa yang akan kami terima nanti. Bayangkan betapa galaunya kami. Gajian saja belum terima, sudah sibuk memikirkan tukin. *sigh*

Sejak kemarin, saya lebih suka menguasai duduk di kursi dan meja rapat yang kurang berdaya guna selain digunakan untuk makan dan nonton TV. Well, nice try! Little isolated but cozy for me. Siang hari, datanglah seorang dosen yang juga ditugaskan di unit ini. Wajah pak dosen seperti biasa, ekspresinya saya duga karena sinar matahari siang di luar yang kelewat terik. Maklumlah, ini Serang, bukan Tokyo. Beliau meletakkan ranselnya di meja tepat depan saya dan melangkah ke dalam untuk menyapa teman-teman yang lain. Tidak lama, kembali lagi mengambil sesuatu di ranselnya dan menggumam, "Waduh! Baru tanggal segini, uang udah habis!"
Saya spontan nyengir dan berkomentar, "Nggak papa, Pak. Kalau habis kan nanti datang lagi."
Pak dosen nyengir, lalu saya komentar lagi, "Uang kan emang buat dihabisin, Pak." Sambil nyengir lebih lebar.
Pak dosen bilang, "Emangnya kumis, dicukur tumbuh lagi?" Saya ngakak kali ini.

Yes, lagi-lagi uang! Jadi ingat perbincangan saya dengan seorang teman. Dalam Islam, rizki dan uang itu tidak berada dalam chapter yang sama, karena rizki itu pada hakikatnya bukan sekedar uang. Kalau ada orang tua dengan anak-anak yang semuanya patuh, sehat, dan cerdas, maka itu lebih dari sekedar uang sekian juta rupiah yang dimiliki oleh pasangan lain yang bertahun menanti anak atau yang anggota keluarganya diberi ujian sakit.

Buat saya sih, setiap hari ada saja hal yang dengan mudahnya bisa disyukuri. Meski drama dalam kehidupan seakan tidak pernah berhenti dipertontonkan namun sepanjang cerita dan di akhirnya nanti akan selalu ada hikmah yang bisa dipetik.

#mendung syahdu dan geluduk

No comments:

Post a Comment