"Jika mampu mengikhlaskan, maka sesungguhnya itu adalah kebahagiaan sebenarnya."
Walaupun sering kali saya mendengar bahwa keikhlasan adalah hal terpenting dalam setiap aktivitas, namun baru kali ini saya mengalaminya sendiri. Sulit memang, tapi ketika hati ini sampai pada tahap mengikhlaskan, then everything will be very okay. Sesak dada dan gelisah seakan hilang begitu saja, tergantikan dengan rasa lega yang luar biasa. Hei, lihat! Saya bukan orang tersial di dunia ini, karena sesungguhnya tidak ada orang yang sial. Semua orang mendapatkan apa yang diusahakan dan telah menjadi bagiannya. Nasib saya justru masih lebih baik dibanding orang lain di sekitar saya yang kehilangan harta benda, keluarga, bahkan jiwanya dengan cara yang tidak disangka-sangka.
Apa yang membuat saya galau tempo hari, juga ternyata bukan hal besar yang pantas membuat saya galau. Bahwa saya sudah melakukan yang terbaik itu mungkin benar, bahwa sudah banyak yang saya korbankan, itu juga benar, namun jika setiap kesulitan bermuara pada IKHLAS, maka biarlah Dia yang mengganti semuanya dengan sesuatu yang lebih baik, insya Allah.
Apa yang membuat saya galau tempo hari, juga ternyata bukan hal besar yang pantas membuat saya galau. Bahwa saya sudah melakukan yang terbaik itu mungkin benar, bahwa sudah banyak yang saya korbankan, itu juga benar, namun jika setiap kesulitan bermuara pada IKHLAS, maka biarlah Dia yang mengganti semuanya dengan sesuatu yang lebih baik, insya Allah.
Kalau kata Babe, SUCI 3, "Aaah, sudahlah!" :))
*beautifulskyisunreplaced*
No comments:
Post a Comment