Biasa? Ya iyalah, apa sih yang luar biasa di negeri ini? Segala hal pernah terjadi, disorot mati-matian oleh media, lalu hilang begitu saja. Entah bagaimana penyelesaiannya.
Apa definisi wakil rakyat? Dari wikipedia bahasa Melayu, saya menemukan definisi ini:
Wakil rakyat adalah seorang yang dipilih dalam pilihan raya (Pemilu) untuk menjadi wakil penduduk di kawasan pilihan rayanya (constituency). Mereka mempunyai tanggungjawab yang penting iaitu untuk menyuarakan masalah masyarakat di kawasan yang mereka wakili.
Tapi yang membuat miris adalah, wakil-wakil rakyat yang kita pilih itu ketika diminta pendapat tentang mobil mewah dengan harga "wah" (baca:hingga satu miliar lebih) yang dimiliki wakil rakyat, menjawab dengan jawaban yang "nggak banget deh" buat seorang wakil rakyat.
"...tidak apa, yang penting kan bisa kebeli..."
(saya) gubrak! (kalo beras kebeli gak ya, sama rakyat?)
"Kan ada fasilitas kredit."
(saya) gedubrak! (kalo bayar sekolah bisa dikredit gak?)
"...wajar, kalau anggota dewan (baca: wakil rakyat) memiliki mobil seperti itu..."
(saya) errrghh! (Wajar nggak, kalo banyak rakyat kelaparan?)
antri minyak tanah |
Kebayang kan, kalau wakil rakyat yang seharusnya ada di barisan terdepan memperjuangkan hak rakyat dan berempati terhadap penderitaan rakyat, justru bersikap seperti itu. Lalu, kita harus mengadu pada siapa lagi?
Rakyat yang semakin miskin hanya disanjung dan dielu-elukan ketika musim kampanye. Setelah itu, "terserah mereka". How poor we are...
Jelaslah kita telah salah pilih, mungkin kita dulu terlalu polos dan percaya pada kata-kata mereka dalam kampanye? Atau dulu mereka yang terlalu polos dan menjanjikan beragam kebaikan pada kita? Mereka belum tahu kalau ternyata duduk di kursi empuk itu luar biasa enak dan melenakan. Entahlah.
Semoga rakyat negeri ini cukup tangguh untuk menghadapi kehidupan dan kesengsaraan. Berdampingan dengan mobil mewah wakil rakyat yang melintas di depan hidung mereka.
rumah kecil, rakyat kecil |
mencari sesuap nasi dari tumpukan sampah? |
*Semua gambar diambil dari "Penelusuran Google"
No comments:
Post a Comment